• All
  • Category 1
  • Category 2
gravatar

T11/OJ/2010
ARIF MULIZAR
210110090054

Apresiasi Buku “ Jurnalistik Televisi, Menjadi Reportase Profesional”

            Buku dengan judul “Jurnalistik Televisi, Menjadi Reporter Profesional” ini sangat menarik. Disajikan dengan sampul buku yang menggunakan gambar kartun yang unik, membuat mata tertarik untuk mengetahui apa yang akan disampaikan buku ini.
            Masuk ke bab satu, dengan judul televisi mampu mewakili isi bab satu secara keseluruhan. Dengan membaca judul pembaca akan mengetahui bahwa hal-hal yang akan dibahas dalam bab ini adalah tentang televisi. Diawali dengan sejarah televisi bab ini sangat mudah dipahami bahasannya. Namun, terjadi beberapa kesalahan yang terjadi pada beberapa kata, seperti pada kata “eksemplaar” seharusnya hanya menggunakan satu huruf “a” bukan dua. Selain  kata itu juga terdapat kata “signal” yang menurut KBBI Edisi ke III tidak ditemukan kata signal, melainkan kata “sinyal”. Selain terjadi kesalahn kata-kata pada penulisannya.Terjadi juga ketidak efektifitasan kata yaitu pada kata “diketemukannya” menurut buku Kiat mengarang dan Menyunting, Atmazaki 2006, tentang keefektifitasan kata sebaiknya kata tersebut diganti dengan kata “ditemukannya”.
            Pada halaman-halaman berikutnya, khususnya pada halaman enam dan tujuh terjadi kesalahan yang cukup banyak. Yaitu pada penulisan istilah asing. Banyak kata-kata asing dan istilah-istilah yang tidka ditulis dengan miring, tapi tetap dengan bentuk wajar. Padahal seharusnya kata-kata asing dan istilah yang kurang lazim digunakan huruf dengan cetak miring. Hla ini tidak hanya terjadi pada halaman enam dan tujuh. Tetapi juga terjadi pada halaman-halaman selanjutnya, banyak kata-kata yang seharusnya dicetak miring tapi tidak dicetak miring.
Bab dua yang  berjudul ‘Pengertian Berita’ tidak cocok untuk dipakai. Karena dengan judul seperti itu, pembaca akan mengira bahwa hal yang dijelaskan pada bab tersebut hanya tentang pengertian atau ariti berita. Padahal yang ada tidak demikian. Pada bab ini  sangat lengkap dijelaskan semua hal tentang berita. Seharusnya bab ini diberi judul “ Berita” karena isi dari bab ini tidak hanya mengenai pengertian berita, namun mencakup memilih materi berita, jenis-jenis berita, dan berita media elektronik. Pada bukuPendidikan Kewarganegaraan, Aim Abdulkarim, jenis-jenis berita terbagi menjadistraight news, depth news, investigation news, interpretative news dan opinion news.Namun pada buku ini hanya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Hard News, Soft News,dan Investigative Reports. Perbedaan ini membuat saya menyimpulkan, pembagian jenis-jenis berita bisa dibagi menjadi beberapa bagian tergantung kebutuhan dan referensi penulis.
Pada bab selanjutnya yaitu bab tiga sesuai dengan judulnya, membahas tentang cara dan tekhnis dalam menulis naskah berita televisi. Dalam bab ini bahasa yang digunakan cukup baik dan mudah dimengerti sehingga pembaca dimudahkan dengan materi yang begitu lengkap, mulai dari formula penulisan, sampai bagaimana cara mendapatkan sumber berita dan lain hal. Pada bab ini, disebutkan jenis-jenis wawancara, yaitu hard interview, soft interview, dan news interview. Berbeda dengan yang dituliskan pada buku Jurnalistik, Teori & Praktik, Prof. Dr. Muhammad Budyatna, di sana disebutkan wawancara terbagi menjadi, wawancara berita, wawancara kelompok, dan wawancara profil pribadi. Berbeda juga dengan buku lain yaitu Jurnalistik Terapan  Asep Syamsul M. Romli yang ,mengatakan jenis wawancara yang berbeda pula. Secara keseluruhan bab tiga ini adalah bab yang snagat lengkap dan merangkum semua materi  sesuai dengan judulnya.
            Pada bab empat terjadi sedikit keganjilan bagi saya, yaitu pada judul yang ada. Seharusnya penulis bisa memberikan judul yang lebih sederhana dan menarik. Bukan judul yang mengharuskan pembaca berfikir terlebih dahulu untuk mengethui isi bab  ini. Walaupun secara keseluruhan bab ini sangat bagus dan lengkap menjelaskan semua hal yang dibutuhkan dalam proses pencarian dan perumusan berita. Namun pada bab ini tidak dijelaskan kendala-kendala yang kira-kira yang akan dihadapi oleh seorang reporter dalam meliput berita.
Bahasan pada Bab lima sudah sesuai dengan judulnya yaitu “ Buletin, Format, dan Proses Penyiaran. Pada bab ini disebutkan banyak hal bagaimana menjadi seorang penyiar televisi harus memiliki sosok yang menarik juga berbakat. Dalam jurnalistik radio, tidak diperlukan penyiar yang memiliki daya tarik karena tidak tampak di layar kaca. Perlunya penampilan yang menarik ini menurut saya tidak selamanya benar. Jika televisi mau menjual program beritanya, kenapa harus dengan penyiar yang menarik juga? Padahal penyiar dan reporter yang sering dimunculkan pada stasiun tv internasional tidak banyak yang memiliki sosok yang menarik, yang dibutuhkan sepenuhnya dalam menjadi reporter adalah memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. Seorang reporter juga harus bisa menyesuaikan keadaan dengan cepat karena ia tidak akan pernah menduga akan ditugaskan dimana saja.
 Dalam Bab enam,penulis menjelaskan tentang Standar Prosedur Pengoperasian, kita akan diberi semacam kiat-kiat dalam melaksanakan siaran berita baik itu siaran tunda maupun siaran langsung dari mulai tahap persiapan hingga pasca-produksi. Kita juga akan dijelaskan tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh penyiar berita dari mulai persiapan hingga saat di studio. Kiat-kiat yang disampaikan dalam bab ini sangat membantu pembaca  yang sedang belajar membuat siaran berita ataupun yang menjadi penyiar berita. Secara garis besar bab ini snagat lengkap dan terstruktur dengan baik.
                Bab tujuh adalah bab yang penting, namun saya sedikit heran. Kenapa bab yang menjelaskan tentang sebuah struktur di per television yang merupakan bahasan utama, dibahas pada bagian akhir buku. Dalam bab ini dijelaskan tentang tiga belas bagian kerja pada dunia Televisi bagian pemberitaan. Pertama Direktur Pemberitaan, lalu Wakil Direktur Pemberitaan, Penulis Berita, Pembantu Redaksi, Penyiar, Reporter,Weather Reporter, Sportcaster, Editor, Deputy Editor, Chief Assistant Editor, Chief Engineer, dan Berita Dalam Negeri. Pembagian kerja pada dunia pemberitaan Televisi tidak se-simple pada dunia Radio.
                Dari kesulurahan buku ini bisa diambil kesimpulan bahwa untuk menjadi reporter yang baik tidaklah susah, jikia kita bisa mengikuti dan menjalankan semua prosedur yang ada.Selain itu dengan membaca buku ini kita dapat melihat apa perbedaan dari jurnalistik cetak, radio, dan televisi itu sendiri.Sehingga dapat bekerja dengan tepat pada bidangnya masing-masing.