• All
  • Category 1
  • Category 2
gravatar

Apresiasi " Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional"


T11/OJ/2010
SUCI AMELIA HARLEN
210110090030'

Judul Televisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti [n ] (1) sistem penyiaran gambar yg disertai dng bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dng menggunakan alat yg mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yg dapat dilihat dan bunyi yg dapat didengar; (2) pesawat penerima gambar siaran televise. Pada halaman 10 bab 1 ini disebutkan ada fungsi pers dan media massa yang dapat digolongkan ke dalam 6 hal, yaitu: menyampaikan fakta, menyajikan opini dan analisis, melakukan investigasi, hiburan, kontrol, dan analisis kebijakan. Fakta disini juga dijelaskan dalam artikel Wawancara Dalam Konteks Jurnalisme oleh S. Sahala Tua Saragih pada halaman 3,  Fakta menurut Earl English and Clarence dapat dibagi dua, yaitu fakta berupa persitiwa atau kejadian nyata yang sudah / sedang terjadi. Fakta dalam berita tudak mesti berupa kejadian atau peristiwa, tetapi dapat juga berupa pernyataan seseorang tentang suatu kecendrungan, prakiraan, harapan,situasi, kondisi, pendapat, interprestasi, tanggapan, aspirasi, dan lain-lain. Poin satu dan dua pada buku Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional karya Deddy Iskandar halaman 10 ini telah terangkum dalam artikel ini. Pada halaman 17 disebutkan bahasan jurnalistik siaran adalah berita, wawancara berita, feature, magazine, editorial, siaran langsung.  Hal ini juga disebutkan dalam materi Pengantar Ilmu Jurnalistik oleh Gumgum Gumilar dosen Ilmu Jurnalistik Fikom Unpad bahwa dalam karya jurnalistik itu ada dua bagian yakni news dan views. News  ini adalah poin A, B dan F (news, news interview, live reporting), views adalah poin C dan E(feature dan editorial). Sedangkan, tabloid dan magazine adalah produknya.
Judul “pengertian berita” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian adalah [n] (1) gambaran atau pengetahuan tt sesuatu di dl pikiran; pemahaman: guru itu dng sabar menanamkan ~ tt bilangan di dl pikiran murid-muridnya; ia memberi ~ tt susunan masyarakat Indonesia kpd orang asing dl ~ luas; (2) Psi kesanggupan inteligensi untuk menangkap makna suatu situasi atau perbuatan dan berita adalah [n] (1) cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yg hangat; kabar: semalam dia mendengar -- bahwa kampungnya dilanda banjir; (2) laporan: ia bertugas membuat -- harian; (3) pemberitahuan; pengumuman: -- redaksi.  Halaman 40 yang membagi berita pada tiga bagian (hard news, soft news, and investigative reports) juga dipaparkan dalam buku Menjadi Wartawan Muda karya Dra. Vero S-Aloys. Namun, Menjadi Wartawan Muda membagi jenis berita atas empat bagian, yaitu berita langsung, berita ringan, berita kisah, dan reportase. Berita langsung adalah berita yang penulisannya lugas, langsung, apa perlunya; dalam bahasa Inggris disebut straight news, hard news, atau spot news. Jadi berita hard news itu termasuk ke dalam berita langsung. Berita ringan di sini adalah berita yang tidak mengutamakan pentingnya kejadian atau hangatnya berita, tapi lebih ke sisi manusiawinya seperti human interest. Berita kisah mengutamakan pelacakan latar belakang suatu peristiwa dan dituturkan dengan gaya bahasa yang menyentuh perasaan, dengan penyajian yang menarik, indah, dan memikat pembaca. Dalam bahasa Inggris berita berkisah disebut feature. Hal yang sama juga diungkapkan dalam pengertian soft news. Pada halaman 41 ini soft news seringkali disebut feature yaitu berita yng tidak terikat dengan aktualitas namun memiliki daya tarik bagi pemirsanya. Kemudian reportase yang merupaka laporan kejadian berdasarkan pengamatan dan sumber tulisan, mengutamakan pemenuhan rasa keingintahuan pembaca. Hal ini lain lagi dengan yang disebutkan halaman 42 tentang jurnalisme investigasi. Jurnalisme investigasu adalah berita yang eksklusif yang dilakukan dengan cara menyelidik. Menurut saya reportase dan jurnalisme investigasi ini hampir sama. Namun, saya belum menemukan apa perbedaan antara keduanya.
Halaman 79 mengatakan untuk berita-berita lokal, sumber-sumber informasi utama dapat diperoleh  dalah satunya melalui press release. Mengenai Press Relations untuk lebih lengkapnya dapat dibaca padabuku Press Relations karya Aceng Abdullah.Pada buku ini penulis memberitahu bagaimana humas menjaga hubungan dengan wartawan.
Pada halaman 92 sampai 95, disebutkan beberapa jenis-jenis interview di televise. Ada yang namanya live interview, interview by appointment, press conferences, on-the-spot interview, telephone interview, dan vox pops. Sebetulnya hal ini juga dipaparkan dalam buku Jurnalistik Teori dan Praktik oleh Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat. Buku ini menjelaskan ada tiga macam jenis wawancara, yaitu wawancara berita, wawancara profil pribadi, dan wawancara kelompok yang pada buku Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional ini ditulis live interview sebagai wawancara langsung dan press conferences sebagai wawancara kelompok.
Buku ini banyak menggunakan bahasa Inggris padahal bukan buku terjemahan. Penulis semestinya harus cermat melihat siapa sasaran pembaca. Bila pembaca adalah orang Indonesia, apa salahnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jika ada bahasa Indonesianya, mengapa harus menggunakan istilah-istilah asing.