• All
  • Category 1
  • Category 2
gravatar

Apresiasi Buku "Jurnalistik Televisi : Menjadi Reporter Profesional" karya Deddy Iskandar Muda

T11/OJ/2010
Ihda Fadila
210110090048
Buku Jurnalistik Televisi karya Deddy Iskandar Muda berisikan informasi-informasi mengenai seluk-beluk dunia jurnalistik televisi. Dalam buku ini dijelaskan berbagai macam teori serta langkah dalam menyiarkan berita pada media televisi, mulai dari pengertian berita itu sendiri, cara menulis naskah berita televisi, peliputan berita, proses penyiaran, standar-standar prosedur pengoperasian, serta struktur organisasi kerja bagian pemberitaan. Buku ini akan sangat membantu bagi para praktisi di bidang pemberitaan televisi, terutama reporter  televisi. Buku ini mencoba menciptakan reporter profesional lewat pengalaman-pengalaman dan pengamatan penulis sebagai seorang yang telah lama berkecimpung di dunia jurnalistik televisi.
Buku ini menjelaskan tentang sejarah dunia jurnalistik televisi pada Bab I. Sejarah ini sangat bagus untuk para reporter profesional. Sejarah merupakan bekal ilmu pengetahuan bagi seorang reporter profesional. Namun, tidak hanya sejarah televisi saja yang dijelaskan dalam buku ini. Sejarah dalam buku ini dapat disebut dengan perkembangan media massa dari zaman ke zaman, karena menjelaskan perkembangan media massa yang pertama kali muncul dengan teknologinya pada masa itu hingga munculnya media-media lain, seperti radio dan televisi. Dalam bagian sejarah ini juga dijelaskan mengenai perbedaan di antara media surat kabar, radio, dan televisi, meskipun hanya sedikit. Tepatnya, dalam bagian sejarah ini, pembahasan tidak benar-benar fokus pada media televisi yang sedang dibahas dalam buku ini. Pada Bab I ini juga dijelaskan mengenai program siaran dan penjelasan mengenai reporter dalam dunia televisi.
Suatu laporan dapat disebut sebagai berita jika memiliki nilai berita. Dalam buku ini juga dijelaskan mengenai nilai-nilai apa yang menjadi acuan suatu berita pada bab II. Nilai-nilai berita itu adalah timelines, proximity, prominence, consequence, conflict, development, dissaster & crimes, weather, sport, dan human interest. Nilai-nilai berita ini tidak hanya ada pada dunia televisi saja. Pada buku Jurnalistik Radio karya Masduki juga dijelaskan mengenai nilai-nilai berita yang terdiri dari timelines, proximity, prominence, conflict, human interest, unique, dan magnitude. Meskipun ada perbedaan di antara keduanya, namun pada dasarnya nilai berita ini sama, sama-sama hal yang tidak biasa. Pada bab II ini juga menjelaskan tentang pengertian berita, berita media elektronik, memilih materi berita, dan jenis berita.
Pada bab III dengan judul “Menulis Naskah Berita Televisi”, dijelaskan mengenai formula penulisan berita, struktur berita, tanda baca, angka, dan singkatan, keselarasan/sinkronisasi, dan sumber berita. Salah satu cara umtuk mendapatkan informasi mengenai suatu berita adalah dengan wawancara dengan narasumber yang berkaitan dengan berita tersebut. Dalam buku ini dijelaskan mengenai jenis-jenis wawancara, live interview, interview by appointment, press conferences, on-the-spot interview, telepohone interview, dan vox pops. Jenis wawancara ini pada dasarnya sama dengan jenis wawancara untuk media cetak dan radio. Memang tidak semua jenisnya sama, hanya saja banyak persamaan di dalamnya. Dalam buku Jurnalistik Indonesia karya Drs. AS Haris Sumadiria M.Si., disebutkan bahwa jenis-jenis wawancara untuk media cetak di antaranya adalah wawancara sosok pribadi, wawancara berita, wawancara jalanan, wawancara sambil lalu, wawancara telepon, wawancara tertulis, dan wawancara kelompok, sedangkan pada buku Jurnalistik Radio karya Masduki dijelaskan bahwa ada tiga bentuk wawancara dari segi isi, yaitu wawancara informasi atau wawancara sebagai berita, wawancara opini, dan wawancara tokoh. Dari segi teknis, yaitu berdasarkan perjanjian atau kesepakatan bersama, konferensi pers, di lokasi peristiwa, dari studio dengan menggunakan telepon, siaran langsung, dan jalanan.
Bab IV dalam buku ini berjudul “Meliput Berita Hingga Siap Siar”. Dalam bab ini, semua kegiatan liputan dijelaskan, mulai dari  persiapan meliput berita, menggambarkan peristiwa dlam berita TV, lead berita, menyunting dan menyusun berita, format naskah, dan petunjuk atau “CUE”. Dalam bab ini, penjelasan teorinya dilengkapi dengan banyak contoh, seperti contoh-contoh lead berita dan state and explain. Secara keseluruhan, tidak hanya dalam bab ini saja yang memberikan banyak contoh, pada bab-bab lain juga demikian.
Buletin berita, menyusun urutan prioritas, format penyajian, penyiar berita, teleprompter, proses penyiaran berita, dubbing, tune berita, tanggung jawab saat penyiaran berita, dan keterlibatan crew studio dijelaskan pada bab V. Dalam bab ini, contoh-contoh banyak diberikan, terutama pada bagian format penyajian. Contoh-contoh ini memudahkan pembaca memahami maksud isi buku.
Reporter dan penyiar berita lebih lengkap dijelaskan secara lebih lengkap pada bab VI yang dilihat dari standar prosedur pengoperasiannya. Dalam bab ini, prosedur-prosedur diberikan dengan poin-poin yang dapat memudahkan pembaca memahami proses pemberitaan. Bab ini memberikan penjelasan mengenai apa saja yang harus dilakukan seorang reporter dan penyiar berita dalam melakukan proses pemberitaan di televisi.
Struktur organisasi kerja bagian pemberitaan juga dijelaskan dalam buku ini. Struktur organisasi ini sangat penting agar dapat lebih teratur proses pengerjaannya. Struktur ini dijelaskan pada bab VII. Bab ini memberikan gambaran mengenai struktur-struktur tersebut serta apa saja yang harus dilakukannya. Tidak hanya apa yang harus dilakukan, apa yang harus dimiliki dan harus mampu dilakukan bagi masing-masing jabatan pun dijelaskan dalam buku ini.
Dalam bagian akhir buku ini, diberikan lampiran-lampiran, yaitu lampiran pedoman penulisan bagi wartawan Indonesia, kode etik jurnalistik, serta Undang-undang RI No.40 Tahun 1999 Tentang Pers. Lampiran-lampiran ini sangat bagus, karena sangat berguna bagi para wartawan atau reporter. Karena lampiran-lampiran ini merupakan pedoman atau acuan yang harus dimiliki dan dilaksanakan wartawan dalam menjalankan tugasnya.