• All
  • Category 1
  • Category 2
gravatar

Apresiasi Program Berita "METRO HARI INI" dan "KABAR PETANG TVOne"

T12/OJ/2010
Surya Rianto
210110090011

Pada program Metro Hari Ini di stasiun televise Metro TV yang tayang pada jal 17.05 WIB membahas tentang berbagai masalah yang mencuat pada hari ini. Masalah pertama adalah masih dalam lanjutan kasus Gayus Tambunan yang berhasil berlibur dari penjara sesaat untuk ke bali menonton pertandingan tennis, lalu berita yang kedua tentang kelanjutan kisah dari letusan gunung merapi dan terakhir tentang manasik haji.
Pada pemberitaan tentang masalah Gayus Tambunan yang berlibur ke bali untuk menonton tennis, dalam berita tersebut di pasang backsound yang sangat tidak cocok untuk kasusnya. Ternyata setelah berganti berita Backsound tersebut untuk berita tentang bencana merapi.
Backsound tersebut tampak mewakilkan tingkah Gayus yang menangis ketika dipengadilan dengan kata lain bisa jadi berita dengan Backsound tersebut memberikan makna baru bahwa walaupun Gayus salah tetapi tetap dia harus mendapatkan perlakuan yang manusiawi. Ini sebuah kesalahan yang cukup fatal.
Lalu, pada kasus Gayus di program metro hari ini begitu bercabang dari kasus dimana dia pergi dari penjara, lalu da orang-orang yang menggunakan topeng dipersidangan hingga diusir lalu ada isu yang memberikan hukuman kepada Gayus dengan cara dia dimiskinkan. Rangkaian beritanya tidak beraturan dan membuat bingung. Mungkin bertujuan untuk tidak membuat bosan sehingga beritanya di bagi-bagi disetiap pergantian iklan. Namun, sepertinya menurut saya hal ini malah membuat bingung para pemirsanya.
Kemudian, pergantian berita dari kasus gayus Tambunan ke Merapi begitu tiba-tiba. Setelah gambar Gayus menghilang secara tiba-tiba muncullah berita tentang merapi tersebut. Sedikit membuat bingung khalayak juga dibagian ini karena dari kasus korupsi tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan muncul gambar para korban bencana dengan lagu yang sama seperti di awal.
Pembaca berita yang berada di tempat kejadian membuat sebuah jeda yang cukup lama pada kalimat yang menggantung. Ini membuat berita yang dihasilkan tampak berkurang nilainya. Lalu ada Backsound untuk gambar setelah pembacaan berita selesai namun suara tersebut keluar sebelum pemberitaan di mulai. Hal tersebut sangat tampak sekali kesalahan karena terlalu terburu-buru memasukkan suara.
Ada gambar Petayang muncul  pada saat pembacaan berita tiba-tiba muncul sekilas dan kembali ke pembawa berita lagi acaranya. Hal tersebut membuat menimbulkan persepsi persiapan Metro dalam menampilkan berita tidak begitu matang.
Lalu, pada program Kabar Petang di TV one pada pukul 17.30 juga memberitakan tentang kisah merapi yang masih berlanjut. Gaya penyampaian yang dilakukan oleh TV one sangat berbeda dengan Metro TV dimana TV one  menyampaikan beritanya dengan alur yang lambat dan membuat sedikit bosan. Semnetara itu, Metro TV menyampaikan informasinya dengan tegas dan lugas sehingga tidak begitu membuat membosankan.
Kata-kata yang digunakan TV One ada kesalah, contohnya saat si pembaca berita mengatakan, “sejumlah monyet-monyet.” Dalam bahasa jurnalistik itu disalahkan karena melakukan pemborosan kata yang dibicarakannya. Seharusnya , “sejumlah monyet.” Karena sudah ada kata sejumlah yang berarti lebih dari satu maka tidak perlu ada kata “monyet - monyet” untuk penekanan makna bahwa monyetnya tidak hanya satu.
Dalam berita di TV One ada bagian-bagian yang seharusnya tidak ditampilkan, seperti gambar tulang belulang korban merapi yang terkena awan panas vulkaniknya. Tv One dengan tanpa masalah menampilkan gambar tulang belulang bahkan langsung close up. Seharusnya gambar – gambar seperti itu tidak ditayangkan. Perbandingan antara Metro TV dan TV One tidak begitu banyak perbedaan keduanya tidak sempurna dan banyak terdapat kesalahan yang terpenting adalah kebenaran berita yang disampaikan kepada khalayak.