• All
  • Category 1
  • Category 2
gravatar

Apresiasi Program Berita “Metro Hari Ini” dan “Kabar Petang”

T12/ OJ/ 2010
Frasetya Vady Aditya
210110090216

Acara berita “Metro Hari Ini” yang disiarkan pada pukul 17.00 WIB di Statsiun Televisi Metro Tv, berdurasi selama satu setengah jam. Acara ini dipandu oleh satu orang .  Pemandu acaranya adalah Zelda Savitri.  Acara ini saya saksikan pada hari Senin, 15 November 2010.
“Metro Hari Ini” memiliki headline tentang pembahasan keluarnya koruptor atau lebih dikenal "mafia pajak", Gayus Tambunan. Gayus tertangkap kamera wartawan sebuah surat kabar harian nasional sedang bersantai dengan menonton pertandingan tenis di Nusa Dua, Bali. Berita selanjutnya yaitu berita tentang ibadah haji yang akan menjalankan wukuf di Arafah sebagai kewajiban dalam berhaji. Berita terakhir yang menjadi sorotan adalah bencana letusan Gunung Merapi dan susana korban-korban yang ada di pengungsian.
Pada headline pertama. Sang pemandu sudah berupaya melafalkan dengan intonasi yang jelas. Hal tersebut terlihat dari ekspresi wajahnya yang serius ketika mengucapkan kata demi kata. Sedangkan pada headline kedua, Zelda terlihat lebih ekspresif dengan menyunggingkan senyum kepada pemirsanya. Secara garis besar, apa yang dilakukan pemandu tersebut sudah baik, meski pemirsa masih agak tegang karena masih terasa aroma kekesalan terhadap Gayus.
Ada beberapa hal yang saya tangkap dari apa yang disiarkan tentang Gayus Tambunan. Pertama, Metro Tv mengungkapkan bahwa Gayus itu memang benar-benar salah dan patut mendapatkan hukuman. Hal tersebut terlihat dari narasi persuasif dan dari komentar-komentar masyarakat. Semua setuju, mungkin satu pikiran bahwa Gayus Salah. Kedua, keluarnya Gayus ke bali di tenggarai akan adanya pertemuan rahasia dengan koruptor. Bahkan tercium aroma busuk bahwa Gayus bertemu dengan ketua partai Golkar, sang penguasa Bakrie yang juga pemilik sekaligus kompetitor Metro Tv.
Gambar saat headline kedua tentang wukuf, ternyata tidak sesuai dengan narasi. Untungnya, mereka cepat menyadari meski hal tersebut mengganggu pemirsa. Selain itu, kualitas gambar yang disajikan pun kurang rapi. 
Namun, secara keseluruhan program "Metro Hari Ini" sudah dapat dikatakan sebagai acara berita yang menhibur dan memberikan informasi bagi pemirsanya. Meskipun, hari senin kemarin masih banyak kesalahan-kesalahan teknis dalam pengambilan gambar.

Selanjutnya, acara “Kabar Petang” yang disiarkan oleh kompetitor Statsiun Televisi lainnya yakni Tv One. Acara ini disiarkan pada pukul 17.30 WIB yang berdurasi selama satu setengah jam. Acara ini dipandu oleh dua orang yakni Aryo Widiardi dan Shinta Puspitasari. Acara ini saya saksikan pula pada hari Senin, 15 November 2010.
Isi berita "Kabar Petang" hampir sama dengan acara "Metro Hari Ini" yang disiarkan di Metro Tv. Isinya, masih tentang Gayus Tambunan. Angle beritanya sama dengan Metro Tv meski tidak mengungkit keberadaannya dengan Aburizal Bakrie.
Pemandu acara Tv One yang dua orang, tidak melakukan komunikasi dengan baik. PAdahal, dengan dua orang inilah seharusnya mereka dapat membuat suasana lebih cair. Berbeda dengan Metro TV yang sendirian, namun menurut saya, tidak mengurangi kualitas siaran. Untungnya, dengan adanya dua anchor ini, mereka dapat bergantian dan setidaknya dapat bernafas sejenak ketika menyampaikan berita.
Hal yang menarik lainnya adalah ketika berita disampaikan, terpaksa terpotong oleh adzan magrib. Padahal menurut saya, jurnalis seprofesional Tv One seharusnya dapat menghitung kapan berita akan disajikan dan kapan akan dihentikan. Adzan magrib sudah tepat waktunya sehingga tidak mungkin sebuah berita terpotong karena adzan. Atau mungkin, Tv One takut terkalahkan oleh Metro Tv yang menayangkan adzan lebih dahulu. Entahlah.

Pada program "Metro Hari Ini" maupun "Kabar Petang" sama-sama disajikan waktu untuk berdiskusi. Bedanya, acara Metro TV lebih mengarah kepada diskusi, sedangkan Tv One lebih menyerupai pewawancara yang bertanya pada narasumbernya.