• All
  • Category 1
  • Category 2
gravatar

Apresiasi Buku "Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional" Karangan Deddy Iskandar Muda

T11/OJ/2010

Gan-gan Ega
210110090272

Dalam isi buku jurnalistik televisi ini seolah-olah menjadikan seorang Deddy Iskandar Muda ini patut di beri apresiasi yang lebih, karena dengan adanya buku ini di situ kita bisa berfikir dengan luas dan memahami karaktreristik seorang reporter yang profesiaonal. yang memiliki pengalaman ringkas dan luas dalam memberlakukan tugas atau profesinya hal itu tentu cendrung lebih jelas dan terbuka dalam berkaitan dengan ilmu yang telah di dapatkannya dari berbagai wawasan, dalam sebuah buku yang telah di pelajarinya. Hal itu tertera pada bab 1 di situ menjelaskan bahwa sejarah pers masih cenderung ada kekurangan atau lebih jelas nya kurang lengkap dan jelas karena kahalayak masih ingin lebih mengetahui perkembangan televisi Indonesia. Dalam beberapa buku yang menerbitkan tentang perkembangan pertelevisian di Indonesia masih cenderung belum lengkap. Namun pada buku Deddy Iskandar Muda di dalam buku itu memiliki nilai kelebihan tersendiri karena di banding dengan buku jurnalistik Indonesia, buku Deddy Iskandar MUda ini lebih lengkap didalam buku tersebut menerangkan bahwa produk pertelevisian yang menyampaikan bahwa televisi adalah salah satu cara penyampaian pesan terhadap sebagaian besar khalayak di dunia. Inilah yang menjadi alasan bagaimana seseorang yang hendak akan menjadi seorang jurnalis di pertelevisian. Selain menerangkan tentang sejarah, dalam buku ini membahas pula teori-teori tertentu mengenai system pers di dunia namun dalam penjelasannya masih cenderung banyak kekurangan. Namun tidak memutuskan atau karena buku ini mempunyai nilai tersendiri bagi pembaca karena buku ini lebih mudah untuk di baca dan gampang untuk di pahami. Buku ini turut memperkaya pembacanya melalui pengetahuan-pengetahuan langsung penulisnya karena ini merupakan sebuah buku yang bersifat mendalam atau formal jadi hal inilah yang membuat pembaca menjadi penasaran untuk mengetahui lebih detailanya mengenai buku yang dimana seseorang hendak akan terjun ke dunia pers.
Dalam bab kedua di dalam bab ini menjelaskan tentang berita dalam media pertelevisian. Dalam penjelasan ini bahwa perbedaan berita di media elektronik dan dalam media cetak hanya memiliki perbedaan mengenai teknisi penyajian berita saja, jika di media electronic durasi penyajian berita sangat sempit bila di bandingkan dengan media cetak durasi penyajiannya lebih banyak dan lebih dapat di pahami oleh sebagian besar khalayak. Dan itu memang benar karena penyajian berita di media ceta jelas sangat berbeda karena kjika kita membaca berita di media cetak kita akan selalu mengingatnya selagi media cetak ityu masih di simpan, berdbeda dengan media eletronik kita akan mengetahui berita itu pada saat itu juga tida akan bisa di simpan seperti media cetak. Berita merupakan suatu fakta atau ide dan opini yang actual, menarik dan akurat serta menjadi sangat penting bagi sebagian jumlah besar pembaca, pendengar maupun penonton ( khalayak ). Tentu ini sesuai dengan pengertian berita dalam buku Jurnalistik Televisi, realitas psikologi memiliki makna-makna yang sama sama atau fakta sedangkan relitas sosiologi bermakna sama dengan opini. Terdapat dalam beberapa konteks kalimat, setidaknya masih terdapat pada buku ini sejumlah kata dalam bahasa asing yang tidak ditulis dengan menggunakan huruf miring, tidak dimiringkan.
Dalam bab ketiga menerangkan bagai mana cara menulis sebuah naskah dalam kontreks berita, disitu menerangkan bahwa menulis kontes berita harus seiring dengan ketepatan,sederhana dan jelas. Berbeda dengan jurnalistik radio memiliki kecepatan dan kemudahan untuk sigap menyebarkan berita secara akurat dan padat. Dalam bab ke 4 disitu menerangkan tentang proses bagaimana cara penyusunan sebuah berita televise yang sangta sulit, mulai dari persiapan,liputan penyusunan berita penyusunan gambar,editing dan penyajian gambar berita yang akan di siarkan. Dalam bab lima disitu menerangkan tentang bulletin dimana bulletin adalah susunan atau kumpulan berita secara ringkas dan berdurasi cukup ringkas, dalam konteks bulletin menerangkan berita semacam breking news yang menyajikan berita secar ringas saja tida terlalu lama penyajiannya. Media memiliki cara dan struktur tersendiri karena memiliki ketetapan masing-masing, misalnya dari cara penyampaian berita,liputan di lapangan dan sebagainya.