• All
  • Category 1
  • Category 2
gravatar

Apresiasi Program Televisi “Metro Hari Ini Metro TV” dan “Kabar Petang TV One”

T12/OJ/2010
Rizky Indra Purnama
210110090013

Apresiasi Program Televisi “Metro Hari Ini Metro TV” dan “Kabar Petang TV One

Program Metro Hari Ini yang ditayangkan oleh Metro TV,  Senin 15 November 2010 terdapat tiga headline. Pertama membahas tentang Gayus Tambunan yang tertangkap kamera sedang menonton pertandingan tenis di Bali padahal Gayus Tambunan adalah tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Brimob Kelapa Dua. Kedua membahas tentang bencana merapi yang sampai sekarang masih menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Ketiga membahas tentang wukuf yang dilakukan oleh jemaah haji di Arafah.
Durasi yang diberikan untuk berita Gayus Tambunan lebih panjang jika dibandingkan dengan durasi yang diberikan untuk bencana merapi dan wukuf yang dilakukan oleh jemaah haji di Arafah. Itu bisa dimaklumi karena bencana merapi sudah terus – menerus di blow up sehingga ada kemungkinan penonton bosan dan kasus fenomenal Gayus yang berhasil keluar dari tahanan merupakan fenomena yang menarik karena Gayus seperti sudah menghina institusi dengan uang banyak yang dimiliki oleh Gayus.
Dalam pemberitaan Gayus yang durasinya panjang ini divariasikan dengan adanya Vox Pop. Vox Pop artinya suara rakyat, yaitu suara masyarakat luas.” Menurut buku Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional karya Deddy Iskandar Muda. Penggunaan Vox Pop disini patut dipertanyakan juga, karena menurut buku Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional karya Deddy Iskandar Muda “Wawancara jenis ini biasanya dilakukan apabila terjadi suatu kebijakan baru dari Pemerintah yang akan berdampak langsung atau tidak langsung terhadap masyarakat luas.”
Zelda Savitri, anchor Metro TV pada acara Metro Hari Ini membacakan berita dengan cukup baik. Zelda bisa menyesuaikan intonasi dengan keadaan berita yang sedang dibacakannya. Ekspresi Zelda pada waktu membacakan berita Gayus tampak serius dan tatapan mata yang lugas dan tajam itu membuktikan bahwa berita itu merupakan berita yang serius dan terkesan tidak main - main. Sedangkan pada saat membacakan berita Idul Adha Zelda sedikit tersenyum itu membuktikkan Zelda bisa menempatkan posisi dan ekspresi dengan berita yang akan dia bacakan.
Pada saat Kabar Petang yang ditayangkan oleh TV One terdapat dua anchor, satu orang laki – laki dan satu orang perempuan. Yang laki – laki bernama Aryo Widiardi dan perempuan bernama Shinta Puspitasari. Berita yang disajikan oleh Kabar Petang hampir banyak kesamaan dengan berita yang disajikan Metro Hari Ini. Jika Penyajian Gayus Kabar Petang dibandingkan dengan yang ada di Metro Hari Ini maka yang lebih menarik adalah yang berada di Kabar Petang. Itu karena gambar yang terdapat di Kabar Petang terlihat jelas muka Gayus dari samping sedangkan yang didapat oleh Metro Hari Ini hanya gambar dari belakang.
Dalam penayanagan berita bencana merapi Kabar Petang menggambil angle yang berbeda bila dibandingkan dengan Metro Hari Ini. Mungkin ini bertujuan agar Kabar Petang bisa memberikan nuansa lain pada berita merapi dan memberikan kesan beda bila dibandingkan dengan Metro Hari Ini. Kabar Petang lebih menggambarkan cerita tentang monyet yang turun ke pemukiman desa yang menunjukkan bahwa monyet itu merasa tidak aman berada diatas gunung merapi dan berarti itu membuktikkan bahwa status merapi masih bahaya.
Pada akhirnya kedua program berita ini baik Kabar Petang ataupun Metro Hari Ini telah mencoba memberikan informasi yang terbaik untuk masyarakat meskipun masih banyak kekurangan dan kelebihan yang harus dimaklumi. Kedua progam berita ini mempunyai kekurangan dan kelebihan masing – masing untuk bisa mencuri hati masyarakat.