• All
  • Category 1
  • Category 2
gravatar

Apresiasi Program Berita "Metro Hari Ini" dan "Kabar Petang"


T12/OJ/2010
Dimas Waraditya Nugraha
210110090221


Metro Hari Ini
Cara dari Metro Hari Ini menyampaikan berita sangat terstruktur. Diawali dengan sajian headline terlebih dahulu kemudian disusul dengan 3 topik pemberitaan utama yang dikemas secara berkelompok. Kasus Gayus yang ketahuan keluar dari rumah tahanan diberi teaser  “Karena Mafia Saling Melindungi”, kondisi Gunung Merapi dan pengungsinya yang diselipkan teaser “Duka di Lereng Merapi”, serta tentang ibadah haji 2010. Kejelian dalam melihat berita yang sedang hangat ditambah lagi dengan isu persaingan media dengan televisi swasta lainnya, membuat Metro TV berusaha untuk menampilkan gambar-gambar terbaik. Di samping komposisi dan bobot berita yang menarik, saya rasa Metro Hari Ini tayang di waktu yang primetime. Metro Hari Ini tayang pada pukul 17.05, itu adalah saat dimana biasanya para professional baru tiba di rumahnya dari aktifitas pekerjaan yang memenatkan. Untuk pemilihan pwmbawa berita pun Metro tv tidak main-main. Zelda Savitri sebagai presenter membuka acara dengan headline news sekitar 5 menit. Dari sisi pembawaan pembukaan acara, saya nilai Zelda sudah mampu membuka acara dengan baik. Tak heran ia mampu menyampaikan pembukaan dengan baik, di Metro TV, ia adalah pembawa acara lawas yang sudah lama berkecimpung dalam dunia presenter. Sebagai orang yang muncul di depan tv, menurut saya perawakan Zelda sudah menarik. Wajahnya yang elok dihiasi kacamata dan rambutnya yang tertata rapih membuat penonton tidak sebal melihat mimik dan ekspresi Zelda. Semua hal yang saya apresiasikan terhadap metro tv sejauh ini adalah hal-hal baik. Tapi, bukan berarti program Metro Hari Ini tidak memiliki kekurangan. Pada saat pemberitaan mengenai pendapat warga tentang kasus gayus, terdapat ucapan “sucks man” dari seorang warga dan Metro tv tidak berusaha untuk melakukan sensor terhadap ucapan itu.

Kabar Petang, TVOne
Berbeda dengan cara Metro Hari ini, program Kabar Petang disajikan oleh dua penyiar yang bernama Aryo Widiardi dan Shinta Puspitasari. Nisa saja tujuan dari adanya dua penyiar ini yaitu ingin membangun suasana yang komunikatif di antara kedua penyiarnya. Selayaknya seorang penyiar berita yang berpenampilan menarik dan penuh wibawa kesan ini juga terlihat pada penyiar berita di acara ini. Dari durasi jam tayangnya saja program acara Kabar Petang sudah terlalu lama yakni dua jam, padahal dalam buku Jurnalistik Televisi, menyebutkan, bahwa sebuah buletin berita paling lama memakai waktu hingga 1 jam. Resikonya adalah jika terlalu berlama-lama ditakutkan masyarakat yang menonton akan jenuh dan bosan. Wacana yang baru saja saya sebutkan juga dikuatkan dengan fakta tema berita yang disajikan oleh Kabar Petang yang mencoba mengangkat sisi lain dari ketiga tema besar yang sebenarnya sama dengan tema yang diangkat oleh Metro Hari ini. Sayangnya usaha untuk mengungkapkan sisi lain tersebut malah menciptakan berita yang kurang menarik seperti turunnya para monyet dari hutan di kaki gunung merapi, apa menariknya? Tapi di mata saya sebagai pemirsa, program Kabar Petang yang disiarkan kemarin memiliki sebuah kelebihan yaitu menyajikan teleconfrence dengan Pia Akbar Nasution yang merupakan anggota tim pengacara Gayus. Hal ini dapat memberikan masyarakat informasi lebih akurat tentang masalah Gayus ini. Sayangnya, teleconfrence ini terlalu lama durasinya. Saya rasa program berita Metro Hari Ini lebih baik secara keseluruhan, baik konten berita, isi berita, dan pembawa berita, jika dibandingakan dengan program berita Kabar Petang.