• All
  • Category 1
  • Category 2
gravatar

Apresiasi Buku "Jurnalistik Televisi : Menjadi Reporter Profesional" karya Deddy Iskandar Muda

T11/OJ/2010


Editha Apriyanti
210110090237

            Buku ini berjudul Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter Profesional ditulis oleh Deddy Iskandar Muda. Ia adalah seorang yang memang ahli di bidang jurnalistik televisi, bisa kita lihat dari pendidikannya serta pengalaman kerjanya. Dari judulnya kita sudah bisa mengetahui bahwa buku ini adalah buku yang bisa mengarahkan pembacanya menjadi seorang reporter profesional, khususnya reporter untuk media televisi.  Pada bagian cover terdapat gambar yang cukup mewakili isi buku ini dengan melambangkan sebuah kotak sebagai televisi yang merupakan bahasan utama dalam buku ini.
Jika kita mulai membuka buku ini, di dalam daftar isinya kita bisa melihat sekilas apa saja pembahasan di dalam buku tersebut mulai dari sejarah singkat televisi, pengertian berita, hingga struktur organisasi kerja bagian pemberitaan. Namun sayangnya di dalam daftar isi ada beberapa kesalahan pengetikan. Hal ini tampak sepele, namun kebanyakan orang saat membaca sebuah buku kemungkinan besar akan meneliti ke daftar isinya terlebih dahulu. Sedangkan dalam buku ini, pada bagian paling awalnya saja sudah ditemukan beberapa kesalahan penulisan yang kemungkinan besar bisa membingungkan pembacanya.
            Bab I berjudul “Televisi”. Pada bab ini dibahas segala sesuatu mengenai televisi itu sendiri seperti sejarah singkat adanya televisi. Namun pembahasan pada bab ini tidak langsung dikhususkan ke media televisi, melainkan diawali dengan media-media pendahulunya seperti surat kabar dan radio, dan bahkan dijelaskan secara singkat mengenai munculnya pemberitaan. Hal ini baik bagi para calon reporter untuk mengetahui bagaimana awal mula dari bidang yang ia geluti.
            Pada bab II yang berjudul “Pengertian Berita”, dijelaskan mengenai pengertian dari berita itu sendiri, bagaimana memilih materi berita, serta jenis-jenis berita. Dalam bab ini secara singkat dijelaskan pertimbangan-pertimbangan penulisan berita dilihat dari nilai beritanya, serta tiga jenis berita. Di dalam bab ini kurang ada kesesuaian antara judul bab dengan pembahasan yang terdapat dalam bab tersebut. judul “Pengertian Berita” tampak terlalu sempit atau spesifik, padahal isi dari bab tersebut cukup luas dan bukan hanya membahas pengertian berita itu sendiri.
            Dalam bab ini disimpulkan bahwa “berita adalah suatu fakta atau ide atau opini aktual yang menarik dan akurat serta dianggap penting bagi sejumlah besar pembaca, pendengar maupun penonton.” Definisi ini sangat mirip dengan buku “Jurnalistik Teori dan Praktik” karangan Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat yang walaupun sedikit kesulitan dalam mendefinisikan berita sebagai “informasi aktual tentang fakta-fakta dan opini yang menarik perhatian orang.” Pada kedua definisi tersebut memiliki unsur-unsur yang sama mengenai berita yaitu aktual serta menarik perhatian orang banyak yang menjadi penikmat berita.
            Pada bab III yang berjudul “Menulis Naskah Berita Televisi”, dijelaskan mengenai panduan bagaimana cara-cara yang tepat untuk menulis naskah berita untuk media massa televisi. Bab ini menurut saya adalah bab yang sangat penting karena untuk menjadi reporter profesional di televisi pastinya sudah menjadi suatu kewajiban untuk dapat menulis naskah berita dengan baik. Dalam bab ini dijelaskan bahwa untuk berita televisi dibutuhkan hal-hal seperti ketepatan (accuracy), singkat (brevity), jelas (clerity), kesederhanaan (simplicity), kejujuran (sincerety). Secara garis besar, hal-hal tersebut cukup sejalan dengan apa yang tertulis pada buku “BAHASA JURNALISTIK: Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis” karya Drs. AS Haris Sumadiria M.Si. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa dalam menulis untuk televisi harus menggunakan bahasa dan kata yang sederhana, menggunakan prinsip ekonomi kata dan mengungkapkan berita dengan lebih pendek (singkat), serta harus objektif yang dengan kata lain reporter harus jujur, serta adanya ketepatan atau akurasi dalam sebuah berita.
            Pada bab IV yang berjudul “Meliput Berita Hingga Siap Siar” dijelaskan langkah-langkah yang dilalui dalam meliput berita serta pemrosesan berita tersebut hingga akhirnya siap untuk disiarkan. Judul serta isi pembahasan dalam bab tersebut sudah seusai dan mencakup judul tersebut.
            Pada bab V yang berjudul “Buletin, Format, dan Proses Penyiaran” dijelaskan mengenai program buletin pada televisi serta proses yang terjadi pada saat penyiaran. Bab ini cukup penting bagi para reporter televisi untuk mengetahui teknis dalam penyiaran televisi.
            Pada bab VI yang berjudul “Standar Prosedur Pengoperasian” dijelaskan mengenai reporter dan penyiar berita. Dengan format poin-poin ini membuat pembaca menjadi lebih mudah untuk memahami isi bahasan tersebut.
            Pada bab terakhir, bab VII yang berjudul “Struktur Organisasi Kerja Bagian” dijelaskan secara detail satu persatu tentang struktur organisasi yang ada dalam sebuah televisi. Struktur tersebut diawali dengan dasar pembentukan struktur organisasi. Bab ini terdapat kesesuaian antara judul dengan isi pembahasannya yang memang membahas tentang struktur organisasi kerja bagian.
            Secara keseluruhan, buku ini sangat baik dan cukup mudah untuk dipahami oleh para pembaca buku ini dalam proses menjadi reporter profesional untuk media televisi. Mudah dipahami karena bahasa yang digunakan dalam berita ini cukup ringan dan bertele-tele sehingga mudah ditangkap oleh pembacanya.
Referensi:
-          “Jurnalistik Teori dan Praktik” karangan Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat
-          “BAHASA JURNALISTIK: Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis” karya Drs. AS Haris Sumadiria M.Si.