• All
  • Category 1
  • Category 2
gravatar

Apresiasi Program Berita "Metro Hari Ini" dan "Kabar Petang"

T12/OJ/2010
Lana Syahbani
210110090137

Metro Hari Ini (Metro TV, 15 November 2010, 17.05)
Metro Hari Ini yang ditayangkan pada pukul 17.05 pada 15 November 2010, di Metro TV, dibawakan oleh Zelda Savitri. Zelda Savitri sendiri merupakan lulusan dari SMA Tarakanita I Jakarta. Setelah itu, ia mendapatkan bea siswa untuk kuliah ke RMIT University, Melbourne, Australia. Setelah lulus, ia kemudian bergabung dengan Metro TV pada akhir 2002. Namun ia baru terlihat secara resmi di layar kaca pada Januari 2005, saat ia membawakan acara breaking news "Badai Pasti Berlalu", saat terjadinya Tsunami Aceh 2004. Dia juga aktif terlibat dalam produksi program, scrip-mahir dalam menulis dan mengedit, menjabat sebagai associate producer dari Metro TV internasional. Ia memiliki kompetensi dalam berkecimpung dalam dunia jurnalistik radio. Cara ia membawakan berita sudah baik, dinilai dari cara pembacaan berita yang tidak kaku, intonasi yang sesuai serta suara yang bulat. Menurut buku Jurnalistik Televisi, Deddy Iskandar Muda, seorang  anchorperson memiliki elemen yang paling penting. Seseorang yang mempunyai daya tarik dan memiliki popularitas tinggi di masyarakat akan menambah jumlah penonton stasiun televisi. Hal ini dimiliki oleh Zelda sebagai penyiar.

Berita utama yang disampaikan dalam Metro Hari Ini yaitu, tentang Merapi, jemaah haji yang melaksanakan wukuf di Arafah serta tentang Gayus yang membuat pengakuan ia melarikan diri. Menurut saya, urutan penyampaian ketiga berita tersebut terkesan acak-acakan. Maksud acak-acakan di sini adalah, berita tidak dikelompok-kelompokan waktu penyiarannya. Entah untuk membuat penonton tidak bosan atau apa saya tidak tahu motifnya. Namun, saya sendiri agak bingung karena setelah berita Gayus selesai, kemudian disambung dengan berita lain, kemudian kembali ke berita Gayus. Kesalahan teknis yang terjadi saat penyampaian laporan dari Merapi adalah suara reporter yang terputus-putus dan terkesan terbata-bata. Ada sebuah berita yang menampilkan rekaman yang sangat terdengar bahwa berita tersebut dipotong-potong terlebih dahulu sebelum disiarkan.

Konten berita bobotnya sudah sesuai. Dalam penyampaian kasus Gayus, diperlihatkan tayangan yang mendukung berita tersebut, serta pengantar yang dibacakan oleh penyiar. Dalam penyampaian berita wukuf, disampaikan pengetahuan tentang wukuf, hal tersebut mendukung berita.

Kabar Petang (tvOne, 15 November 2010, 17.30)
Kabar Petang dibawakan oleh Aryo Widiardi dan Shinta Puspitasari. Mereka memiliki daya tarik tersendiri. Keduanya menyampaikan berita dengan intonasi dan suara yang enak didengar oleh penonton. Tidak seperti di Metro TV, penyiar tvOne mengomentari soal berita yang sudah disampaikan.

Berita utama yang ditampilkan seputaran Merapi, pengakuan Gayus, serta tentang jemaah haji yang wukuf di Arafah. Tidak berbeda dengan Metro TV. Namun secara konten, berita pada tvOne tidak sepenuhnya sama dengan Metro TV. Pada penyampaian berita tentang Gayus, ditampilkan video yang sama dengan yang ditampilkan oleh Metro TV. Hal ini membuat berita tidak ekslusif lagi. Pada berita tentang Merapi, ada hal menarik yang ditampilkan oleh tvOne, yaitu tentang monyet-monyet yang kehilangan habitatnya karena letusan Merapi. Berita ini tidak ditampilkan di Metro TV. Setelah itu ditampilkan pula pencarian mayat dari korban Merapi. Pada awal berita, reporter salah berucap. Ia mengatakan kalimat ‘4 November lalu, maksud saya hari ini’. Sangat disayangkan, reporter memperlihatkan tulang-tulang yang ditemukan di sana. Walaupun sudah tidak berbentuk manusia utuh lagi, setidaknya reporter tidak perlu memperlihatkan tulang-tulang yang merupakan tulang manusia. Selain menampilkan berita-berita tersebut, tvOne juga menampilkan berita tentang Bandara Adisucipto yang masih ditutup.

Konten dari berita sudah sesuai dengan kebutuhan penonton. Namun dari porsi masing-masing berita masih dirasa kurang. Berita utama terkesan diangkat lebih tinggi dibandingkan dengan berita yang lain seperti berita tentang Bandara yang disimpan setelah tiga berita utama selesai.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Zelda_Savitri
http://www.metrotvnews.com/read/anchor/30/ZELDA-SAVITRI
Jurnalistik Televisi, Deddy Iskandar Muda