• All
  • Category 1
  • Category 2
gravatar

Apresiasi Buku "Jurnalistik Televisi, Menjadi Reporter Profesional" Karangan Deddy Iskandar Muda (Damar Iradat)

T11/OJ/2010
Damar Iradat
210110090154


Buku Jurnalistik Televisi, Menjadi Reporter Profesional karangan Deddy Iskandar Muda, awalnya berisi tentang perkembangan pertelevisian di Indonesia. Memang dibandingkan radio dan surat kabar, televisi relatif lebih mahal baik itu barangnya dan penggunaannya,  karena penggunaannya menggunakan listrik dengan daya yang cukup besar. Namun, karena pesan yang dikirimkan oleh media televisi berbentuk audio-visual, maka masyarakat akan lebih tertarik dan mudah menerima informasi itu.
            Bab 1 membahas tentang bagaimana mengenal televisi secara keseluruhan. Seperti mengenal sejarah televise, bagaimana televisi secara garis besar, hingga pekerjaan paling penting di dunia Televisi, yaitu reporter. Di Amerika ada yang menggunakan sistem one man reporter, dimana seorang wartawan merangkap sebagai kameramen.
            Sejarah yang dijelaskan di sini tidak jauh berbeda dengan sejarah jurnalistik secara luas, dimulai dengan Acta Diurna hingga mesin cetak. Pembahasan yang menarik adalah perbandingan televisi, sebagai media massa yang cukup lengkap karena bisa memberikan audio-visual, sehingga memudahkan masyarakat dan menarik minat masyarakat.
            Program acara pada televisi pun tidak jauh berbeda dengan program pada radio. Jika pada buku Jurnalistik Radio, Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar karya Masduki yang menjelaskan bahwa dalam jurnalistik radio terdapat Talk Show dan Majalah atau Magazine, ternyata pada televisi kedua program itu pun ada. Memang berbeda dalam penyajiannya, tetapi dalam buku karangan Deddy Iskandar ini tidak dijelaskan secara detil bagaimana perbedaan itu sendiri.
            Bab 2 dalam buku ini mebahas tentang pengertian berita dan hal-hal lain yang berkaitan tentang berita. Di dalam buku ini terdapat definisi berita menurut Dean M. Lyle Spencer dalam bukunya News Writings berita adalah setiap fakta yang akurat atau suatu ide yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca . Yang kedua definisi dari Mitchel V. Charnley dalam bukunya Reporting edisi III, “berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas. Definisi di atas kurang lebih sama artinya dengan definisi berita Curtis Beckmann, Post President RTNDA yang kemudian dikutip oleh Masduki (Jurnalistik Radio, Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar), yaitu berita diartikan sebagai laporan atas opini atau peristiwa yang penting bagi sejumlah besar khalayak. Berita yang besar adalah liputan opini atau peristiwa, yang sangat dibutuhkan pula bagi orang. Selain itu, pada bab ini juga menjelaskan secara detil tentang Berita Media Elektronik, Memilih Berita, dan Jenis Berita. Untuk jenis berita, hampir sama dengan jenis berita pada Jurnalistik Radio, yaitu Hard News dan Soft News.
            Bab 3 menjelaskan tentang menulis naskah berita televisi. Bab ini menerangkan tentang formula penulisan berita yang meliputi, accuracy, brevity, clarity, simplicity, dan sincerity. Bab ini juga menjelaskan penulisan naskah berita pada televisi menggunakan struktur piramida terbalik, tidak jauh berbeda dengan penulisan berita di surat kabar.
            Pada bab 4 dijelaskan tentang bagaimana cara meliput berita hingga nantinya akan disiarkan. Dalam bab ini dijelaskan secara rinci bagaimana meliput berita, dan dijelaskan orang-orang di bagian apa saja yang dibutuhkan dalam peliputan berita. Selain itu, dalam bab ini dijelaskan hal-hal apa yang ditampilkan di televisi dan bisa menggambarkan peritiwa tersebut secara benar.
Bab 5 membahas mengenai proses penyiaran beria di televisi. Pada bagian sub-bab pertama dijelaskan mengenai buletin berita dan bagaimana menyusun urutan prioritas dalam menyampaikan berita. Pada sub-bab kedua dijelaskan tentang bagaimana format-format dalam penyajian berita. Sub-bab ketiga menjelaskan tentang hal-hal seputar penyiar berita. Di sub-bab kelima dijelaskan tentang bentuk penyajian berita yang menyertakan penjelasan tentang dubbing dan tune berita. Kemudian di akhir bab juga dijelaskan mengenai tanggung jawab saat penyiaran berita dan keterlibatan crew studio.
Dalam bab 6 dijelaskan tentang standar prosedur pengoperasian, penulis memberikan kiat-kiat dalam melaksanakan siaran berita, baik itu siaran tunda maupun siaran langsung dari mulai tahap persiapan sampai dengan tahap pasca-produksi.
Pada bab 7, bab terakhir dijelaskan tentang struktur organisasi kerja bagian pemberitaan, mulai dari direktur pemberitaan sampai dengan koresponden spesialis. Buku ini memberitahu apa saja tugas yang harus dipikul oleh setiap jabatannya.
Buku ini sangat bagus untuk para pemula yang ingi bekerja menjadi wartawan di televisi maupun yang ingin bekerja di televisi.  Buku Jurnalistik Televisi, Menjadi Reporter Profesional karangan Deddy Iskandar Muda ini memaparkan bagaimana bekerja di televisi. Buku ini juga menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, isi pembahasan menarik, dan menampilkan beberapa gambar yang membuat pembaca tidak bosan membaca bukunya. Ini juga menjadi panduan ketika sekarang ini banyak media televisi yang menyiarkan berita yang menurut saya berlebihan dan menampilkan acara-acara yang kurang baik untuk pendidikan.