• All
  • Category 1
  • Category 2
gravatar

Apresiasi Program Berita "METRO HARI INI" dan "KABAR PETANG TVOne"

T12/OJ/2010
YOHANNIE LINGGASARI
210110090206

Program Metro TV yang bernama “Metro Hari Ini” dimulai pada pukul 17.05. Acara itu dibawakan oleh seorang presenter bernama Zelda Savitri. Presenter perempuan ini berpenampilan serius dan sangat rapi. Ia memakai blouse berwarna merah terang dan memakai kacamata. Sayang, blouse merahnya itu tampak sangat kontras dengan background. Berita dimulai dengan cuplikan berita yang akan ditayangkan, yaitu tentang Gayus dan ibadah haji. sehingga agak kurang nyaman dilihat. Rambutnya yang lurus sepundak tersisir rapi. Mungkin karena kacamatanya itu, ia terlihat sangat pintar. Penampilannya cukup menarik sehingga membuat pemirsa betah berlama-lama di depan televisi. Mungkin ini merupakan daya jual Metro TV juga. Selain itu, presenter ini membacakan berita dengan intonasi yang baik disertai mimik dan gesture yang sesuai.

Setelah itu, ada opening music khas Metro TV, kemudian muncul tulisan Headline News, dan kemudian iklan. Setelah itu, langsung masuk ke berita utama yaitu Gayus yang keluar dari tahanan. Pertama-tama, dimulai dengan potongan-potongan gambar Gayus yang diberi lingkaran merah. Secara teknis, penyampaian berita dilakukan berselingan antara video dan presenter. Presenter memberikan pendahuluan dulu baru kemudian muncul videonya. Pada video wartawan mengelilingi Gayus menanyakan keluarnya dia dari tahanan dan menonton pertandingan tenis di Bali, saya rasa terlalu lama dan menampilkan gambar yang tak penting. Video tersebut lumayan lama dan menampilkan hal yang kurang penting yaitu Gayus yang berjalan ke arah mobil sambil berkata: “No comment”.

Presenter melakukan sedikit kesalahan, yaitu ‘terpeleset’ dalam mengucapkan kata “mengatakan”, tetapi hal itu masih wajar saja dan dapat dimaklumi. Kemudian, tayang video Gayus yang sedang menangis di depan hakim di ruang pengadilan. Sayang, anglenya dari belakang Gayus, sehingga wajah Gayus tak terlihat.
Dalam melakukan peralihan berita, Metro TV langsung mengalihkan dari video yang satu ke video lainnya tanpa menampilkan presenter terlebih dulu. Dari video tentang Gayus itu, tiba-tiba beralih ke video mengenai haji. Berita itu mengenai wukuf yang merupakan puncak ibadah haji. Dari berita tentang ibadah haji itu, langsung beralih lagi ke berita Gayus. Metro TV menampilkan cuplikan wawancara dengan Timur Pradopo dan Patrialis Akbar. Pendapat para tokoh tersebut turut menambah nilai berita. Metro TV juga menampilkan tanggapan 6 orang warga mengenai kasus Gayus itu. Saya rasa ini bagus sekali karena menandakan adanya aspirasi masyarakat yang tersalurkan melalui media. 

Setelah cuplikan video masalah Gayus, langsung beralih ke video Merapi dengan lagu Tolong Dengar Tuhan – Iwan Fals. Ditampilkan video korban-korban Merapi. Baru kemudian kembali ke presenter yang memberikan pendahuluan tentang berita Merapi. Ada juga laporan langsung dari reporter Amanda Valani langsung dari Sleman, Yogyakarta. Selain itu, ada pula interaksi langsung antara presenter dengan Surono, selaku kepala PVMBG. Hal ini turut menambah kepercayaan pemirsa akan berita yang dibawakan. Kemudian, dilanjutkan laporan langsung reporter Kinanti Pahlevi dari Klaten, Jawa Tengah dan Intan Fahdiana dari tempat ibadah haji. Setelah itu, didatangkan Bambang Widodo Umar dan Johnson Panjaitan sebagai narasumber ke studio yang kemudian diwawancarai oleh presenter. 

Kabar Petang TV One dimulai pada pukul 17.30. Aacara dimulai dengan opening music dan dilanjutkan dengan cuplikan-cuplikan berita utama. Program ini dibawakan oleh dua orang presenter, yaitu Aryo Widiardi dan Sinta Puspitasari. Di TV One, pengalihan berita dilakukan oleh presenter. Tidak seperti Metro TV yang langsung mengalihkan satu berita ke berita lainnya, TV One selalu kembali dulu pada presenter. Presenternya berpenampilan sangat rapi walaupun ta,pak kurang menarik. Backgound dari TV One sendiri pun kurang menarik dibandingkan Metro TV. Warna merah agak kurang enak dilihat. Juga disiarkan video Gayus yang menangis di ruangan persidangan. TV One mengambil angle yang sangat baik, yaitu dari samping Gayus. Mimik Gayus yang sedang menangis terlihat di kamera. Hal ini membuat video berita TV One jauh lebih berharga daripada video berita Metro TV. 

Setelah berita Gayus, kembali ke presenter yang kemudian mengatakan akan ke berita selanjutnya yaitu Merapi. Terdapat laporan langsung dari reporter. Ditampilkan juga video berita Merapi yang sepertinya sudah diedit sebelumnya dan menggunakan dubber. Reporter tidak terlalu banyak bicara. Reporter tampak tak nyaman dengan keadaan sekelilingnya. Matanya terlihat perih karena terus mengerjap dan ia tampak ingin sekali memakai lagi maskernya. Kemudian ditampilkan wawancara dengan Kapten Arif selaku Komandan Evakuasi Korban Merapi. 

Dari berita Merapi, kembali lagi ke presenter yang kemudian dilanjutkan dengan berita ibadah haji. Cuplikan video yang ditampilkan sepertinya diambil dari TV Arab karena terdapat logo denga tulisan Arab di pojok kanan atas. Berita tentang ibadah haji tidak begitu panjang. Berita kemudian kembali lagi ke berita Merapi. Ada laporan langsung dari Riga D. dari Bandara Adisucipto. Namun, karena maghrib, laporan langsung itu terpotong oleh presenter. Namun, ucapan presenter terdengar sangat janggal. Ia berkata, “Kita akan memasuki wilayah maghrib.” Wilayah? Saya rasa yang benar itu adalah waktu maghrib. Namun, keuntungan berita televisi adalah ada bantuan gambar sehingga salah ucap tersebut tidak terlalu kelihatan. Berita kemudian dilanjutkan dengan cuplikan wawancara dengan Agus Adriyanto. Setelah itu, berita kembali lagi ke masalah Gayus. Kali ini wawancara dengan Adnan Buyung Nasution dan Pia Akbar Nasution.

Video yang ditampilkan oleh Metro TV kebanyakan sudah diedit dan menggunakan dubber (pengisi suara). Berbeda dengan TV One yang pengisi suara videonya adalah presenternya sendiri. Dari tampilan, Metro TV tampak lebih nyaman di mata dan berkelas daripada TV One. Presenter Metro TV juga lebih menarik daripada presenter TV One. Mungkin karena presenter Metro TV lebih cantik daripada presenter perempuan di TV One. Dilihat dari kualitas videonya, TV One lebih baik daripada Metro TV. Pengambilan anglenya pun lebih bagus TV One. Teknis penyampaian berita pun saya rasa masih lebih baik TV One. Dengan dimulai dari presenter terlebih dulu, pemirsa akan lebih siap menerima informasi daripada cara Metro TV yang langsung mengalihkan video berita yang satu ke video berita yang lainnya. Dilihat dari konten beritanya, Metro TV dan TV One sudah menampilkan berita yang terkini, yaitu berita perginya Gayus dari tahanan, puncak ibadah haji, dan Merapi.