• All
  • Category 1
  • Category 2
gravatar

Apresiasi Program Berita "Metro Hari Ini" dan "Kabar Petang"

T11/OJ/2010
Yohanna Reisya
210110090139

·         Metro Hari Ini, Metro Tv  Senin 15 November 2010
Pada siaran program berita Metro Hari Ini, berita kontroversi  keluarnya Gayus Tambunan, terpidana kasus mafia pajak, dari tahanan Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) sangat mendominasi. Hampir 30 menit dari siaran Metro Hari Ini, berita yang disampaikan adalah berita tentang Gayus yang inti beritanya kurang lebih sama satu dengan yang lainnya. Memang tidak semua siaran berita hari itu adalah berita Gayus. Sempat juga diselang oleh berita tentang Gunung Merapi dan tentang Ibadah Haji 2010 serta beberapa berita kecil lainnya. Menurut buku Jurnalistik Televisi, Menjadi Repoter Profesional  karya Deddy Iskandar Muda, urutan satuan berita dimulai dari peristiwa yang paling besar, menarik dan mengejutkan menuju ke berita-berita yang bobotnya lebih ringan atau ringan sekali seperti human interest atau feature.  Namun, penyampaian konten berita di Metro Hari Ini menurut saya tidak berurutan dan tidak berstruktur. Berita Gayus tidak sampaikan secara keseluruhan terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan berita yang lain. Melainkan, berita Gayus lanjut berita Merapi, kemudian Gayus lagi, Merapi , Ibadah Haji 2010, dan Gayus lagi.
Mengenai teknis penyampaian berita, reporter Metro Hari Ini memasukan shot-shot  komentar dari para pejabat yang ada keterkaitannya dengan peristiwa Gayus, ilustrasi berupa animasi Gayus menyuap kepala rutan, vox pops dari masyarakat mengenai masalah Gayus, cut spot/reporter package mengenai situasi sekitar Gunung Merapi, serta telephone interview dengan reporter Metro Tv yang sedang berada di Mekkah untuk melaporkan situasi menjelang ibadah Haji 2010 di sana. Hal ini sangat baik dalam penyampaian berita. Reporter Metro Tv sudah dapat mengembangkan daya imajinasi dalam menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian dalam visual berita televisi. Sayangnya, ada beberapa soundbite yang kurang pas penyuntingannya. Menurut buku Seni Wawancara Radio karya Jim Beaman, untuk memudahkan, penyuntingan biasanya dilakukan di awal kalimat, lebih baik pada jeda sebelum pembicaraan dimulai. Perhatikan juga suara nafas. Pada beberapa shot-shot  gambar pendapat dari pejabat maupun masyarakat, penyuntingannya kurang baik karena diambil di tengah-tengah pembicaraan. Kemudian pada saat telephone interview dengan reporter di Mekkah, terdapat keterlambatan antara gambar dengan suara. Hal ini mungkin dikarenakan jarak yang menyebabkan adanya jeda.
Jika dilihat dari penyiar berita,  Zelda Savitri sudah menyampaikan berita dengan baik. Penampilan fisiknya menarik, suaranya tegas dan bicaranya juga jelas. Menurut buku Jurnalistik Televisi, Menjadi Repoter Profesional  karya Deddy Iskandar Muda, orang yang menduduki posisi penyiar semacam ini harus bisa memiliki suatu daya tarik yang luar biasa bagi pemirsa. Seorang penyiar harus memiliki pengalaman secara keseluruhan terhadap perkembangan dari berita-berita lokal yang terjadi termasuk berita nasional bahkan juga berita internasional. Penyiar berita Metro Hari Ini saya rasa sudah memenuhi kriteria itu.

·         Kabar Petang, Tv One Senin, 15 November 2010
Konten berita Kabar Petang Tv One ini kurang lebih sama dengan Metro Hari Ini Metro Tv. Berita didominasi dengan masalah Gayus yang keluar dari rutan untuk bertemu dengan keluarganya. Jika dibandingkan dengan Metro Hari Ini, Kabar Petang lebih banyak lagi dalam meyampaikan berita mengenai Gayus. Berita lain yang disampaikan hanya situasi Gunung Merapi dan persiapan menjelah Idul Adha 16 November 2010. Meskipun begitu, berita yang disajikan tetap mengandung unsur informasi. Hanya saja, bagi orang yang sudah menonton siaran berita lain seperti Metro Hari Ini yang jam tayangnya 30 menit lebih awal, berita di Kabar Petang  bisa dibilang ‘basi’ karena isinya tidak jauh berbeda dengan Metro Hari Ini.
Salah satu kelebihan dari Kabar Petang adalah menyajikan teleconfrence dengan Pia Akbar Nasution yang merupakan anggota tim pengacara Gayus. Hal ini dapat memberikan masyarakat informasi lebih akurat tentang masalah Gayus ini. Sayangnya, teleconfrence ini terlalu lama durasinya. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan juga terkesan memaksa jawaban dari narasumber. Selain itu, ada beberapa shot-shot gambar yang goyang pengambilannya sehingga kurang nyaman dilihat. Contohnya adalah gambar Gayus menangis saat persidangan.
Mengenai penyiar, Kabar Petang memiliki dua orang penyiar, pria dan wanita. Penyiar wanita menurut saya sudah baik. Sudah menyampaikan berita dengan baik. Penampilan fisiknya menarik, suaranya tegas dan bicaranya juga jelas. Sudah sesuai dengan kriteria penyiar menurut buku Jurnalistik Televisi, Menjadi Repoter Profesional  karya Deddy Iskandar Muda, yaitu orang yang menduduki posisi penyiar semacam ini harus bisa memiliki suatu daya tarik yang luar biasa bagi pemirsa. Seorang penyiar harus memiliki pengalaman secara keseluruhan terhadap perkembangan dari berita-berita lokal yang terjadi termasuk berita nasional bahkan juga berita internasional. Sayangnya, penyiar pria kurang kompeten. Bicaranya memang sudah jelas dan suaranya juga keras. Hanya saja, dalam penyampaian berita, pembawa acara pria terlihat betul sedang membaca teleprompter. Ia kurang rileks dalam menyampaikan berita. Saat mewawancarai Pia Akbar Nasution pun pertanyaannya disampaikan tidak lancar. Secara keseluruhan, saya rasa program berita Metro Hari Ini lebih baik secara keseluruhan, baik konten berita, isi berita, dan pembawa berita, jika dibandingakan dengan program berita Kabar Petang.